LAPORAN MINGGUAN AGROKLIMATOLOGI
Acara I & II
Pengenalan alat pengukuran lama
penyinaran sinar matahari dan pengukuran suhu udara dan suhu tanah
Disusun oleh :
ANNISA RISKA
WAHYUNI
C1M012027
Kelompok 2
Gelombang 1
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2013
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini disusun dan disahkan sebagai
persyaratan untuk mengikuti praktikum agroklimatologi selajutnya.
Mataram, 9 Desember 2013
Mengetahui:
Co.Assisten
|
Assisten
|
Praktikan
|
(HUSNAN
KHALID)
C1B008016
|
(WAHYU
WARDANI)
C1M010100
|
(ANNISA
RISKA WAHYUNI)
C1M012027
|
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dalam peningkatan produksi pertanian, salah satu faktor yang paling
berpengaruh adalah faktor iklim, antara lain radiasi matahari dan Suhu. Cahaya
matahari adalah salah satu syarat suatu tanaman dapat berfotosintesis. Radiasi
matahari berpengaruh langsung terhadap sifat tanaman, yaitu terhadap kecepatan
pertumbuhan, kecepatan transpirasi, dan dapat menyebabkan pembakaran, pada
periode kritis tanaman. Radiasi matahari mempengaruhi pertumbuhan tanaman
melalui tiga aspek. Pertama, intensitas cahaya yaitu jumlah cahaya yang
diterima persatuan luas, karena semakin tinggi intensitas cahaya semakin tinggi
laju fotosintesis. Kedua adalah kualitas cahaya yaitu mutu cahaya yang
dicerminkan dari panjang gelombang cahaya. Ketiga, dipengaruhi oleh
peiriodisitas yaitu lama penyinaran matahai atau panjang hari. Setiap tanaman
membutuhkan intensitas, kualitas, dan lama penyinaran matahari yang
berbeda-beda. Untuk mengetahui lama penyinaran matahari, perlu dilakukan
pengukuran.
Suhu
adalah kemampuan suatu benda dalam memberi dan menerima panas. Suhu juga
mencerminkan energi kinetik rata-rata dari pergerakan molekul suatu
benda. Satuan suhu yang umum di pergunakan adalah Celcius (C), Fahrenhait (F),
Reamur (R ), dan Kelvin (K). Suhu sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman,
yakni dalam melakukan respirasi dan transpirasi. Oleh karena itu kita perlu
mengetahui suhu udara dan suhu tanah untuk meningkatkan produktivitas
pertanian.
1.2.Tujuan
Praktikum
Tujuan dari
praktikum ini adalah untuk mengetahui alat pengukur lama penyinaran sinar
matahari, suhu udara dan suhu tanah, serta memahami cara kerjanya masing-masing.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Radiasi
Matahari ialah pancaran energi yang berasal dari proses thermonuklir yang
terjadi di Matahari. Energi radiasi Matahari berbentuk sinar dan gelombang
elektromagnetik. Spektrum radiasi Matahari sendiri terdiri dari dua yaitu,
sinar bergelombang pendek dan sinar bergelombang panjang. Sinar yang termasuk
gelombang pendek adalah sinar X, sinar gamma, dan sinar ultraviolet. Sedangkan
sinar gelombang panjang adalah sinar inframerah.
Lama penyinaran
surya adalah lamanya surya bersinar cerah sampai kepermukaan bumi selama
periode satu hari, diukur dalam jam. Periode satu haridisini lebih tepat disebut panjang hari yakni jangka
waktu selama surya berada diatas horison. Halangan terhadap
pancaran cahaya surya terutama awan, kabut,aerosol atau benda-benda pengotor atmosfer lainnya. Lama
penyinaran ditulis dalam satuan jam sampai nilai persepuluhan atau dalam persen
terhadappanjang hari.
Intensitas radiasi surya yang sampai di permukaan bumi
ialah jumlah energi yang diterima bumi dari cahaya surya, pada luas tertentu
serta jangka waktu tertentu (Turyanti,2006).
Penerimaan radiasi surya dipermukaan
bumi sangat bervariasi menurut tempat dan waktu. Menurut tempat khususnya
disebabkan oleh perbedaan letak lintang serta keadaan atmosfer terutama awan.
Pada skala mikro arah lereng sangat menentukan jumlah radiasi yang diterima.
Menurut waktu, perbedaan radiasi terjadi dalam sehari (dari pagi sampai sore
hari) maupun secara musiman (dari hari ke hari) (Handoko,1993).
Suhu merupakan ukuran relative
dari kondisi termal yang dimilki oleh suatu benda. jika dua benda yang
bersinggunan dan tidak terjadi perpindahan panas antara kedua benda tersebut,
maka kedua benda ini disebut berada pada kondisi setara –termal . postulat ini
disebut hukum kesetaraan termal yang merupakan dasar dari konsep fisika tentang
suhu. Suhu atau sering disebut dengan
tenperatur adalah merupakan gambaran umum keadaan energi/panas suatu benda yang
mencerminkan energi rata-rata dari pergerakan molekul suatu benda. Suhu sering
juga disebut sebagai ukuran intensitas/derajat panas. Berbeda pengertiannya
dengan panas yang merupakan salah satu bentuk energi yang dikandung oleh suatu
benda dan diukur dalam satuan joule. Alat untuk mengukur temperatur disebut
termometer (Sutiknjo, 2005).
Angin dan suhu mempengaruhi jalan dan luasnya zat pencemaran udara. Dalam
keadaan normal udara dekat permukaan tanah dihangatkan oleh panas yang
dipancarkan dari tanah. Udara itu kemudian naik sambil membawa zat pencemar
keatas kemudian dihembuskan oleh angin di udara bagian atas. Jika terjadi
inversi suhu, udara yang hangat akan berada diatas udara dingin seperti suat
loteng. Pada dasarnya suhu tinggi merangsang pembentukan Co dan O. Jika
camporan ekuilibrim pada suhu tinggi tiba-tiba didinginkan, Co akan tetap
berada didalam campuran yang telah didingankan tersebut karena dibutuhkan waktu
yang lama untuk mencapai ekuilibrium yang baru pada suhu rendah
(Sari,2012).
Suhu tanah merupakan
hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan kombinasi emisi panjang gelombang
dan aliran panas dalam tanah. Suhu tanah juga disebut intensitas panas dalam
tanah dengan satuan derajat celcius, derajat farenheit, derajat Kelvin dan
lain-lain. Suhu tanah berpengaruh terhadap penyerapan air. Makin rendah suhu,
makin sedikit air yang di serap oleh akar, karena itulah penurunan suhu tanah
mendadak dapat menyebabkan kelayuan tanaman (Soleh,2013).
Suhu tanah biasanya diamati pada
kedalaman 5, 10, 20, 50, dan 100 cm. Untuk keperluan ini telah dibuat
termometer sesuai dengan kedalamannya. Pengukuran suhu tanah
dilakukan pada tanah yang tertutup oleh rumput maupun tanah yang terbuka.
Pengukuran biasanya dilakukan dalam areal stasiun pengamatan. Areal tidak boleh
ternaungi dan tergenang air, hal ini harus dihindari. Termometer dilindungi
dengan pagar kawat dan dijaga agar tanah disekitarnya tidak terganggu. Prinsip
kerja termometer tanah hampir sama dengan termometer biasa, hanya bentuk dan
panjangnya berbeda. Pengukuran suhu tanah lebih teliti daripada suhu udara.
Perubahannya lambat sesuai dengan sifat kerapatan tanah yang lebih besar
daripada udara (Sumini,2013).
Suhu dipermukaan bumi ini menurun
dengan bertambahnya ketinggian dan sebaran suhu dipermukaan bumi ini
dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain: (1) jumlah radiasi yang diterima
perhari, permusim, dan pertahun. (2) pengaruh daratan dan lautan. (3) pengruh
lintang; (4) pengaruh elevasi, dan (5) pengaruh angin (Purnawanto,2012).
BAB III. METODELOGI PRAKTIKUM
3.1.
Waktu dan Tempat
Praktikum pengenalan alat pengukuran
lama penyinaran sinar matahari dan pengukuran suhu udara dan suhu tanah ini di
laksanakan pada hari Rabu, 4 Desember
2013 pukul 13:00 WITA di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas
Mataram.
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Alat
Adapun
alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah: alat pengukur lama penyinaran
sinar matahari tipe Jordan, thermometer tanah selubung plastik, thermometer ruangan, kertas pias, dan
waterpass.
3.2.2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah tanah
3.3.
Prosedur Kerja
3.3.1. Diamati alat yang dijelaskan
3.3.2. Dicatat hasil-hasil yang didapat
dari pengamatan
3.3.3. Difoto alat-alat yang diamati
pada praktikum
BAB IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Praktikum
4.1.1. Water pas
|
4.1.2. Alat ukur lama penyinaran matahari tipe Jordan
|
||||
4.1.3. Kertas pias
|
4.1.4. Termometer selubung Logam
|
4.1.5. Termometer Udara
|
4.1.6.
Tabel Suhu Tanah
Waktu
|
Kedalaman Tanah
5 cm
|
Kedalaman Tanah
10 cm
|
13:00
|
340C
|
310C
|
14:00
|
310C
|
320C
|
15:00
|
300C
|
320C
|
16:00
|
320C
|
340C
|
Rata-rata
|
31.750C
|
32.250C
|
Rata-rata untuk kedalaman 5 cm 34+31+30+32 = 31.75
4
Rata-rata untuk kedalaman 10 cm 31+32+32+34 = 32.25
4
4.2.
Pembahasan
Pada praktikum kali
ini, diperkenalkan alat pengukur lama penyinaran sinar matahari tipe Jordan,
Termometer Suhu Ruangan dan Termometer Suhu Tanah selubung logam. Untuk
mengukur lama penyinaran sinar matahari menggunakan alat pengukur tipe Jordan,
terlebih dahulu kertas pias dipasang melingkar pada silinder Jordan dengan
bagian berwarna biru di dalam serta lubang kertas pias tepat dengan celah pada
silinder Jordan. Setelah itu, silinder di tutup rapat. Untuk pengamatan, alat
ini diletakkan pada tempat terbuka yang tidak ternaungi dan datar, untuk
memastikan alat dipasang datar, kita dapat menggunakan waterpass. Kemudian alat
dipastikan menghadap utara-selatan.
Hasil rekaman lama penyinaran tertera pada kertas pias melalui
dua buah celah. Salah satu celah
menghadap ke timur dan celah lainnya menghadap ke barat. Kedua celah
membentuk sudut 600 sehingga masing-masing menangkap periode
penyinaran yang tepat sama yakni setengah hari (12 jam). Apabila
seberkas matahari langsung mengenai kertas ini akan meninggalkan bekas yang
gelap. Jarak waktu antar garis tebal satu dengan yang lain pada kertas pias
menunjukkan waktu 1 jam, sedangkan jarak waktu antar garis tipis menunjukkan
waktu 10 menit.
Biasanya pengukuran
dimulai pukul 06.00-18.00. setelah melihat hasil pengukuran, barulah kita dapat
menyimpulkan hasil pengamatan. Pengetahuan dalam menentukan lama penyinaran
menggunakan alat tersebut, kita dapat menentukan tanaman yang sesuai dengan
lama penyinaran pada suatu daerah.
Suhu ruangan semakin
berkurang karna sudut datang sinar matahari semakin kecil pada sore hari,
sehingga pada praktikum kali ini suhu ruangan semakin sore semakin berkurang.
Suhu tanah merupakan
hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan kombinasi emisi panjang gelombang
dan aliran panas dalam tanah. Suhu tanah biasanya diamati pada kedalaman 5, 10,
20, 50, dan 100 cm. Areal tidak boleh ternaungi dan tergenang air, hal ini
harus dihindari. Prinsip kerja termometer tanah hampir sama dengan termometer
biasa, hanya bentuk dan panjangnya berbeda. Pengukuran suhu tanah lebih teliti
dari pada suhu udara. Perubahannya lambat sesuai dengan sifat kerapatan tanah
yang lebih besar dari pada udara.
Praktikum kali ini suhu
tanah diukur menggunakan thermometer suhu tanah selubung logam dengan kedalaman
5 cm dan 10 cm. Suhu tanah kedalaman 5cm pada pukul 13.00 340C, pukul 14.00 310C,
pukul 15.00 300C, pukul 16.00 320C. Rata-rata suhu dari
pukul 13.00-16.00 yaitu 31.750C. Suhu tanah pada kedalaman 10 cm
pada pukul 13.00 310C, pukul 14.00-15.00 320C, dan pada
pukul 16.00 340C. Rata-rata suhu tanah kedalaman 10 cm dari pukul
13.00-16.00 yaitu 32.250C. Suhu rata-rata pada kedalaman 5cm
seharusnya lebih tinggi dari suhu tanah pada kedalama 10 cm, karena panas pada
permukaan tanah lebih tinggi akibat radiasi matahari lebih dekat. Semakin dalam
kita menggali suhu tanah semakin berkurang. Perubahan suhu pada kedalaman 5cm
dan 10 cm dari pukul 13.00-16.00 sangat signifikan, ini bisa jadi disebabkan
karena lingkungan atau tempat termometer diletakkan terdapat gangguan, atau
karena kerusakan pada termometer itu sendiri. Suhu tanah sangat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman dalam hal penyerapan serta tranportasi hara dan air.
Pengaruh Radiasi
matahari, suhu udara, dan suhu tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman
dalam menentukan keberhasilan suatu produksi pertanian. Adanya pengetahuan dan
pemahaman dalam menentukan Radiasi matahari, suhu udara, dan suhu tanah, kita
dapat menyesuaikan tanaman yang sesuai dengan keadaan yang ada pada suatu
daerah, sehingga produksi pertanian meningkat. Dibutuhkan pendekatan yang paling baik dalam rangka pembangunan pertanian antara
sistem usahatani dengan keadaan iklim setempat dengan menggunakan alat-alat
klimatologi yang dapat membantu dalam bidang pertanian itu sendiri.
BAB V. PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
5.1.1.
Salah
satu alat untuk mengukur lama penyinaran sinar matahari yaitu tipe
Jordan dengan menggunakan kertas pias tipe Jordan.
5.1.2.
Pemasangannya harus sesuai petunjuk agar hasil yang di dapat sesuai dengan keadaan
sebenarnya.
5.1.3. Alat yang digunakan
untuk mengukur suhu udara (ruangan) ialah termometer ruangan.
5.1.4. Alat untuk mengukur
suhu tanah yaitu termometer selubung logam.
5.2.
Saran
Diharapkan
alat-alat yang rusak di laboratorium diperbaharui dan alat-alat yang tidak ada
dilengkapi agar setiap
praktikan dapat memahami dan mengenal alat lebih jauh. Praktikan diharapkan memperhatikan setiap bagian alat
yang dijelaskan asisten.
DAFTAR PUSTAKA
Guntara. 2013. Pengertian dan
Klasifikasi Radiasi Matahari. http://www.guntara.com.
diakses 9 Desember 2013 pukul 19.00
Handoko.1993.Klimatologi Dasar.IPB.Bogor.
Purnawanto,heri.
2012. Pengukuran suhu udara dan suhu
tanah. http://heripurnawanto.blogspot.com. Diakses 7 Desember 2013 pukul
16.00
Sari,essy novita. 2012. Laporan Agroklimatologi-Suhu. http://essynovita.blogspot.com .diakses 7 Desember 2013 pukul
16.00
Soleh,Adi Wawan. 3013. Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara di Beberapa
Vegetasi. http://awansatya0711.wordpress.com.Diakses 7 Desember 2013 pukul
16.00
Sumini. 2013. Pengukuran Suhu tanah menggunakan Termometer Digitan dan
Termometer Biasa. http://suminiagribusiness11.wordpress.com. Diakses 7 Desember 2013 pukul
16.00
Sutiknjo, D.W.2005. Petunjuk Praktikum Klimatologi. Fakultas Pertanian
Turyanti, 2006. Agroklimatologi. PT Taja Grafindo
Persada.Universitas
Kediri. Kediri.